Minggu, 25 November 2007

Cinta dan Pernikahan

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya?
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlahkamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu sajaranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap palingmenakjubkan, artinyakamu telah menemukan cinta".
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangankosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalantidak boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah menemukanyang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebihmenakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saatkumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanyaranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi,jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"
Gurunya kemudian menjawab "Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa ituperkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya? "
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan saja. Berjalanlahtanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satupohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi,karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawapohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar subur, dan tidak jugaterlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelahmenjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangankosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklahburuk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanyakesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Tidak ada komentar: